Minggu, 22 Mei 2011

TEKNIK PEMIJAHAN LELE JUMBO OKE

Didalam melakukan pemijahan/pembibitan lele jumbo ada beberapa teknik yang biasa dilakukan oleh para peternak ikan ini.  Secara garis besar teknik pemijhan lele jumbo dibagi kedalam dua kategori yaitu teknik secara alami dan melalui penyuntikan kelenjar hipofisa.
1. Pemijahan Secara Alami
Metode ini adalah metode tradisional dimana ikan  dibiarkan di alam terbuka dan perkawinan ikan sesuai dengan sifat hidupnya tanpa perlakuan dan bantuan manusia.
2. Pemijahan dengan metode penyuntikan (hipofisa)
Adalah melalui metode penyuntikan dengan kelenjar hipofisa terhadap induk betina dan jantan dari lele. Pemberian kelenjar hormon hipofisa pada recipient (penerima) yang berguna untuk melancarkan proses kematangan gonad, sehingga mempercepat proses jalannya pemijahan ikan tersebut.
dari kedua jenis pemijhan tersebut yang kami anggap lebih baik adalah dengan metode yang kedua karena dengan metode tersebut kita bisa mengatur penjadwalan untuk pemijahan dari lele yang kita miliki. Sedangkan pada metode pemijahan yang pertama kita tidak bisa memprediksi kapan pemijahan terjadi tergantung indukan itu sendiri dan biasanya telur yang keluar dari hasil pemijahan tradisonal itu tidak maksimal hal ini berbeda dengan pemijahan dengan penyuntikan dimana indukan bisa mengeluarkan seluruh telur yang ada.
Dari penjelasan diatas jelas kelebihan metode yang satu atas metode yang lain, tapi jangan lupa metode dibalik kelebihan metode kedua diwajibkan untuk menguasai pengetahuan yang lebih didalam hal melakukan penyuntikan terhadap indukan, dan kelebihan metode pertama adalah tidak perlu pengetahuan khusus tinggal membedakan mana indukan yang sudah siap untuk dipijahkan dan dibiarkan melakukan pemijahan sendiri sesuai dengan keinginannya.
Setelah 6 bulan lamanya kami melakukan uji coba pemeliharaan ikan lele jumbo pada kolam semen akhirnya dapat kami ambil suatu kesimpulan dari hasil yang kami peroleh. Pada 3 bulan pertama kami sudah bisa memanen ikan tapi hanya sekitar 55% dari total tebar benih yang kami tebar.  Bulan berikutnya yaitu bulan ke empat 20% dan bulan kelima 15% serta terakhir sampai dengan bulan ke enam masih ada sekitar 10 % ikan-ikan tersebut belum bisa dipanen karena berat badan ikan baru sekitar 80-100 gr per ekor.
Dari hasil pengamatan selama ini ternyata pemeliharaan pada kolam semen tidak semulus pemeliharaan pada tanah atau kolam terpal, hal ini terbukti selain kami memelihara pada kolam semen kami melakukan uji coba sebanyak 300 ekor ikan kami pelihara dikolam terpal serta 100 ekor ikan kami pemelihara di kolam tanah. Hasil akhir menunjukan bahwa perkembangan yang terjadi pada ikan-kan yang dipelihara secara berbeda menunjukan perkembangan yang berbeda.
Adapun perbedaan yang terjadi adalah :
  1. Ikan yang dipelihara pada kolam tanah ternyata paling besar jika dibandingkan dengan kolam terpal dan kolam semen.
  2. Perbedaan daya tahan ikan dimana ikan yang dipelihara pada kolam semen mempunyai daya tahan yang kurang jika dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam terpal dan tanah, hal ini terbukti ikan yang diambil dari kolam semen dalam beberapa jam jika diambil akan mati.
  3. Warna kulit ikan pun berbeda, kolam semen ikan berwarna agak lebih putih/terang  bila dibandingkan dengan yang didua kolam lainnya.
  4. Terdapat banyak luka pada tubuh ikan khususnya pada bagian perut bagi ikan yang dipelihara di kolam semen.

Kesimpulan sementara kami dapatkan bahwa pemeliharaan dengan metode menggunakan kolam semen kami anggap kurang baik jika dibandingkan dengan kolam terpal atau kolam tanah.  Mungkin kami harus melakukan ujicoba lagi untuk mencari alternatif yang terbaik jika hendak memelihara ikan pada kolam semen.  Untuk teman-teman yang ingin memelihara ikan lele pada kolam semen jika hendak menjadikannya sebagai bisnis lebih baik dikaji ulang, kecuali jika untuk kesenangan / hobi sambil iseng-iseng bisa menjual ikan untuk tambahan saja.
Sampai sekarang saya masih mencoba formasi apa yang terbaik jika ingin mengoptimalkan pemeliharan lele jumbo pada kolam semen.
Semua orang menginginkan kesuksesan, setiap saat orang-orang selalu berpikir bagaimana caranya meraih kesuksesan, setiap itu pula orang orang berpikir kesuksesan adalah sesuatu yang sulit dan hanya diperoleh dengan kerja keras.  Memang benar adanya, tak mungkin anda sukses meraih sesuatu, mendapatkan apa yang anda harapkan kalau hanya dengan menunggu keberuntungan saja, mungkin ada sebagian kecil saja atau pengecualian dari sekian banyak orang yang bisa meraih kesuksesannya lewat sebuah keberuntungan.
Keberhasilan adalah sesuatu yang diperoleh secara berantai dari berbagai macam langkah dan proses untuk menuju kearahnya. Tekad, kemauan modal dan ilmu yang dimiliki akan menjadi bahan dasar didalam mengarungi dan menuju langkah sukses tersebut. Ada kesempatan yang diciptakan, ada modal untuk memulainya, menguasai ilmu untuk mengarunginya serta kesabaran dan kekuatan dan terakhir adalah doa dan harapan.  Jika semua langkah telah dialalui tetapi kita masih belum sukses juga cobalah lagi dan lagi dan kalau sudah letih dan punya keyakinan untuk tidak berhasil lagi barulah kita berucap “ini sudah suratan” harus diterima dengan penuh syukur dan sabar. Kegagalan bukan akhir segalanya, kalau kita gagal coba dan coba terus sampai suatu tujuan bisa kita raih . Dengan kegagalan pada awalnya akan membuat keberhasilan akan terasa berharga dan berkesan.
Akhirnya kita teringat akan pepatah “jangan kau tunggu bintang jatuh dari langit” , jadi untuk mencapai suatu cita-cita lakukan proses menuju kesana dengan benar dan tahapan yang sesuai gabungkan rangkaian tersebut dan Insa Allah apa yang kita inginkan akan terlaksana.  ….Amin!.
   Sudah hampir 2 bulan saya jalani proses pemeliharaan ikan, sudah tampak tanda-tanda keberhasilan awal yang terlihat dari ikan-ikan yang dipelihara. Saat ini usia ikan memasuki minggu ke 8 dan ada sebagian ikan sudah punya berat berkisar 100-150 gr, kondisi ini tentu sangat menyenangkan. Berawal dari sekedar hobby tetapi sekarang nampaknya bisa dijadikan sebagai lahan tambahan penghasilan karena dalam beberapa hari ini sudah banyak orang yang menanyakan akan dijual berapa ikan-ikan tersebut.
Dari yang tadinya coba-coba terlintas dalam benak “kenapa tidak kita seriuskan” ? tapi kalimat itu nampaknya masih perlu pemikiran lebih jauh karena belum saatnya kita melangkah lebih jauh mengingat waktu dan pengalaman yang diperoleh dianggap belum mempuni. Biarlah waktu terus berjalan seiring dengan cita-cita yang diharapkan sambil sedikit-sedikit melengkapi kelemahan yang masih banyak yang harus diperbaiki.

Untuk sekarang ini saya cuma sekedar bisa menikmati hobby saya dan sebagian besar ikan-ikan nantinya akan saya jual sesuai dengan harga dan permintaan orang yang datang ketempat saja, sambil di cari kegiatan lainnya agar penunggu kolam tidak jenuh dan tidak hanya memberi makan ikan saja.

Teknis Pemeliharaan

Didalam pemeliharaan ikan ini ada beberapa langkah yang  harus dilakukan agar  ikan yang kita tebar pada kolam akan menghasilkan  keuntungan sesuai dengan harapan kita. Seperti beberpa artikel sebelumnya mulai dari pemilihan bibit,   kepadatan penebaran bibit dan sekarang adalaha bagaimanan  kita melakukan teknik pemeliharaan / pembesaran sampai kemasa kita panen nanti.
Adapun teknis dari pemeliharaan terbagi atas :
  • Pemberian pakan
  • Pengantian air
  • Penyortiran ikan
Pemberian Pakan
Lele Dumbo merupakan jenis ikan yang dibilang rakus terhadap makanan,  banyak jenis makanan yang dia sukai selain makanan yang pabrikan yaitu pelet. Pelet ada makanan alami yang dia sukai seperti : Bekatul, Ikan curah, Limabh pemotongan hewan,Keong mas, sisa makanan dapur, bangkai dan lainnya. Khusus untuk pelet makanan tersebut sudah mengandung kebutuhan akan protein bagi ikan akan tetapi harganya relatif mahal sehingga apabila kita hanya mengandalkan pemberiaan pelet maka sudah dapat dipastikan bahawa biaya pemeliharaan ikan akan sangat mahal.
Kalau jenis pelet yang kita gunakan maka keuntungan yang kita  peroleh maka  akan sangat sedikit karena biaya produksi akan sangat tinggi.  langkah  yang baik tentunya dengan memberikan pelet  ditambah dengan makana tambahan yang diperoleh ddari tempat sekitar kita (alam), atau membuat ransum sendiri dengan tanpa mengurangi nilai kandungan vitamin srta protein bagi ikan agar biaya pakan dapat ditekan.
Penggantian Air
Selain pemberian pakan yang baik tentunya ada hal lain yang juga perlu diperhatikan didalam teknis pemeliharaan yaitu masalah air. Penggantian air harus dilakukan 1  minggu sekali pada bibit yang kurang dari 1 bulan dari 2 minggu sekali untuk bibit yang ditebar berkisar antara > 1 dan kurang dari 2 dan setrusnya apabila ikan sudah terlihat besar cukup menambahkan saja karena ikan dianggap sudah kuat beradaptasi dengan lingkungannya. Ikan lele dumbo adalah jenis ikan yang tahan terhadap keadaan air.
Sortir atau sampling
Setelah pakan dan air jangan lupa harus dilakukan sortir atau sampling ikan yang kita tebar, hal ini dilakukan agar ikan yang berbeda ukuran tidak memangsa  ikan yang lebih kecil. Hal ini pasti terjadi walaupun benih yang ditebar ukurannya sama pasti setelah itu akan ada perbedaan dari ikan tersebut. Kalau kita sudah melihat ada perbedaan yang mencolok dari ikan yang kita tebar maka langkah yang harus kita lakukan adalah melakukan sortir.
Itulah 3 langkah teknis yang dilakukan didalam teknik pemeliharaan ini kalau itu sudah kita lakukan maka kita tunggu saja sampai 2-3 bulan kedepan, dan jangan lupa untuk berdoa semoga kita bisa panen dengan baik sesuai dengan harapan…

Menghitung kepadatan tebar ikan pada kolam

Penempatan ikan pada kolam sebaiknya diperhatikan dengan serius karena hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dari ikan tersebut. Kolam yang diisi terlalu padat akan tidak baik bagi ikan karena tingkat persaingan makanan akan tinggi akibatnya benih ikan yang kita tebar akan mengalami kelambatan didalam pertumbuhan dan tentu akan terjadi perbedaan ukuran ikan yang kita didapati. Terlalu sedikit juga tidak baik, karena kita tidak bisa memanfaatkan lahan yang kosong yang kita miliki.
Padat tebar sebenarnya akan sangat tergantung terhadap ukuran benih yang akan kita tebar, jika benih yang ditebar itu berukuran kecil maka padat tebar akan semakin tinggi dan sebaliknya jika benih yang akan kita tebar sudah agak besar tentunya jumlah yang kita tebar akan lebih sedikit.
Sebagai patokan tentunya pembagian didalam tebar bibit adalah :
ukuran ukuran 3-5 cm bisa ditebar sebanyak 1000-1500 ekor/m2, sedangkan bibit berukuran 5-8 cm sebanyak 500-750 ekor/m2.  Jika kita menebar ukuran benih 10-12 cm maka ukuran idealnya adalah 250 ekor/m2.  Dua minggu kemudian sebaiknya dilakukan penyortiran ikan agar pembagian makanan akan merata pada ukuran ikan yang ada.
Setelah 1 bulan pemeliharaan,  sebaiknya setiap 1 m2 diisi dengan 100-150 ekor , karena pertumbuhan ikan sudah mulai membesar.  Adapun ukuran edeal per meter persegi adalah 100 ekor,.
Kami telah melakukan penelitian dimana kolam yang diisi 150 dibandingakn dengan kolam yang disisi 100 ekor dalam 1 minggu saja sudah terjadi perbedaan mencolok dari besarnya ikan pada kedua kolam tersebut, dimana kolam yang jumlahnya 100 jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kolam yang satu.

Pemilihan Benih / Bibit

Benih yang baik tentu akan memperoleh hasil yang baik itu kata pepatah, tapi.. dengan benih yang baik saja tidak cukup menjamin bahwa ikan yang kita peleihara akan berhasil dengan baik,  perawatan serta pemberian pakan yang sesuai  serta sirkulasi air yang baik tentu juga sangat mendukung akan hal tersebut.
Di dalam pemilihan benih ini selain jenis dan lainnya tentu yang sanagt diperhatikan adalah tempat pembelian benih tersebut, carilah tempat pembenihan yang dekat dengan kolam yang akan kita isi dengan benih tersebut. Pembeliaan benih yang terlalu jauh sangat tidak menguntungkan bagi benih yang akan kita sebar karena ada kelelahan ikan-ikan tersebut belum lagi ikan harus menyesuaikan lagi dengan lingkungan yang barunya.
Berdasarkan pengamatan dari beberapa tempat penebaran  pembenihan yang menggunakan media kolam permanen (semen) banyak benih yang mati karena pembelihan benih yang terlalu jauh. Agar meminimalisasi angka kematian perlu dipikirkan juga penyediaan benih yang baik, murah dan tentunya dekat dengan tempat kolam yang akakn kita gunakan. Saya sendiri memilih benih dari tempat yang tidak jauh dari sekitar kolam pemelihraan hingga sampai tempat pemeliharaan ikan tidak banyak yang mati. Sampai saat usia pemeliharaan 1 bulan bnenih yang mati kurang dari 3% dari total benih yang ditebar.
Dengan angka kematian yang relatif sedikit tersebut akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan bibit yang baik, tidak terlalu jauh dari tempat kita serta harga yang terjangkau sesuai dengan harga pasaran tentunya. Insa Allah jika nanti pada saat tebar benih yang kedua tentunya saya akan melakukan apa yang telah saya alami seperti diatas.
Ikan Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang sangat digemari oleh masyrakat kita, hal ini terbukti dengan banyaknya tenda-tenda pinggir jalan yang menjual pecel lele disetiap sudut kota.  Selain itu juga jika kita bertanya kepada para pedagang sayur apakah jual ikan lele pasti jawabnya selalu ada,  ini artinya bahwa peminat akan ikan ini sangat banyak didalam masyarakat.
Ikan ini memang mempunyai rasa yang gurih dan nikmat walau hanya digoreng saja, terlebih kalau kita memakannya dengan membuat sambal pecel tentu rasanya sangat mantap…!.
Selain harganya yang cukup terjangkau ikan jenis inipun termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang mudah untuk dibudidayakan.  Ikan ini mempunyai daya tahan hidup yang cukup baik dengan kondisi air yang kurang baikpun ikan jenis ini bisa hidup dan tumbuh besar. Dari segi makanannyapun ikan ini dianggap mudah karena bisa diambil dari sisa-sisa makanan yang kita buang.
Berdasarkan atas alasan tersebut diatas maka sayamencoba untuk memelihara jenis ikan ini pada kolam semen (permanen). Adapaun alasan pemilihan sarana yang kami buat adalaha sbb :
  • Tidak merusak tanah pada lingkungan kita karena tidak menggal tanah tersebut.
  •  Agar ikan bisa terkontrol  dengan baik,  hal ini seperti ini akan sulit jika kita memelihara pada kolam tanah.
  •  Lebih aman dari gangguan hewan lain seperti ular dan belut
  •  Memudahkan penyortiran ikan karena ikan ini termasuk jenis kanibal dimana satu sama lainnya bisa saling memakan jika ukurannya berbeda.
Adapun kelemahan dari pemeliharaan dengan kolam semen ini adalah :
  • Biayanya cukup mahal
  • Perlu memantaun air pada kolam jika air sudah mulai berbau terutama untuk masa pemeiliharan 1 bulan pertama.
Sebagian orang berpendapat bahwa pemeliharaan ikan lele dengan metode yang saya pilih akan tidak efektif. Orang masih banyak yang beranggapan jika pemeliharaan tidak dengan media tanah maka perkembangan lele akan kurang baik serta pertumbuhannya akan sangat lambat.
Tetapi saya mencoba dengan keyakinan yang saya punya bahwa apapun medianya kalau diurus dengan baik (makanan,air dan tempat yang bersih ) tentu akan membuat hasil yang baik pula.  Saya mulai mencoba hal tersebut yang saya yakini dan ternyata kalau dengan metode yang saya pilih dan gunakan pertumbuhan ikan lele yang saya pemilihara tampaknya berjalan normal dan sesuai dengan perkembangannya jika dibandingkan dengan pemeliharaan pada media tanah.
Mungkin ini adalah awal dari percobaan yang saya lakukan, sayapun tidak tahu bagaimana kelanjutanya nanti apakah akan berhasil sesuai dengan yang sekarang ini atau tidak.  Akhirnya hanya do’a dan usaha yang bisa saya lakukan semoga beberapa bulan kedepan saya bisa melihat hasil yang memusakan.    amin!!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar