Minggu, 22 Mei 2011

5 Langkah Penting dalam Kegiatan Budidaya Perikanan

5 Langkah Penting dalam Kegiatan Budidaya Perikanan

             Ikan merupakan sumber protein dan gizi bagi manusia, kebutuhan ikan pun semakin meningkan mengingat pentingnya mengkonsumsi ikan. Pada saat ini ketersediaan ikan di alam sangat terbatas, yang disebabkan oleh penangkapan yang tidak sesuai dengan aturan, serta iklim yang mulai tidak bersahabat dengan ikan. Oleh karena itu, membudidayakan ikan merupakan langkah yang tepat untuk memperbanyak jumlah ikan guna memenuhi kebutuhan manusia akan pentingnya mengkonsumsi iikan.

Berikut 5 langkah yang dipandang penting dalam melakukan kegiatan budidaya perikanan.

1.Pengeringan
         Sebelum memulai kegiatan budidaya, hal yang perlu diperhatikan adalah tanah dasar kolam atau tambak, karena kualitas tanah dasar kolam sangat berpengaruh terhadap kualitas air yang nanti akan digunakan dalam budidaya.
Tujuan dari pengeringan tanah dasar kolam yaitu :
-          Menguapkan gas beracun dalam tanah
-          Mengembalikan unsur hara tanah yang sudah terpakai dalam budidaya sebelumnya
-          Memperbaiki struktur tanah dasar kolam atau tambak
-          Membunuh hama dan penyakit
Pengeringan dilakukan sampai tanah dasar kolam retak-retak, sehingga proses tersebut sangat dipengaruhi oleh  faktor lingkungan, seperti :
-          Intensitas cahaya matahari
-          Keadaan atau jenis tanah
-          Ketebalan tanah yang dikeringkan.
Tanah berlumpur lebih sulit dikeringkan daripada tanag pasir atau lempung.
2. Pemupukan
            Tujuan kolam atau tambak diberikan pupuk yaitu untuk menumbuhkan pakan alami yang berupa plankton, klekap dan lumut.
           Setelah dilakukan pemupukan jangan mengganti air kolam selama 4 minggu, sebab dalam waktu tersebut ada kemungkinan pupuk yang diberikan belum bekerja secara optimal dan belum memproduksi pakan alami
-          Cara pemupukan :
  1. Langsung ditebar di atas tanah
  2. Diaduk didasar perairan
  3. Digundukkan disuatu tempat
-          Jenis-jenis pupuk :
  1. Pupuk N   —->  Nitrat : NaNO3 (10%N) dan CaNO3 (28% Ca dan 18%N),  Amida : urea (45%N) dan Ca Cyanida (21% N)
  1. Pupuk P  —–> Larut dalam Air : superphospat ; Larut dalam asam lemah : phospat thomas, phospat rhenamia dan magnesium phospat ; Larut dalam asam kuat : phospat bogor dan phospat cirebon
Pemberian pupuk nitrogen dan phosphor dengan perbandingan 30:1 akan banyak menumbuhkan alga jenis diatome. Sedangkan pada pebandingan N:P = 1:1 paling cocok untuk menumbuhkan fitoflagellata. Organisme udang lebih suka pada perairan yang mengandung banyak diatom.
3. Pengapuran
            Pengapuran bertujuan untuk meningkatkan derajat keasaman dalam perairarn (pH). Derajat keasaman perairan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
-          Perairan asam : pH < 4,5
-          Perairan sedang atau netral : pH 6,5 – 9,5
-          Perairan basa : pH > 9,5
Perairan yang asam maupun basa kurang baik dalam kegiatan budidaya, sebab pada kedua keadaan tersebut ketersediaan unsure hara terbatas.
4. Aerasi
Aerasi merupakan suatu usaha untuk mensuplai oksigen kedalam air, dengan menggunakan suatu alat yang disebut aerator.
kincir-air
kincir air
              Beberapa jenis aerator yang digunakan antara lain ; vertical pump, pump sprayer dan peadle wheel. Dalam penggunaan aerator jangan sampai menimbulkan keruhnya air kolam atau tambak, sebab akan berakibat menghambat respirasi ikan atau udang yang dibudidayakan, menghambat pertumbuhan plankton dan juga dapat menghambat pergerakan ikan dalam mencari makan.
5. Resirkulasi
             Salah satu usaha untuk menjaga dan memperbaiki kualitas air yaitu dengan system resirkulasi atau mendaur ulang air buangan, sehingga air tersebut layak  digunakan kembali untuk kegiatan budidaya. Resirkulasi ini menjadi 2 macam, yaitu resikulasi penuh/tertutup dan resirkulasi sebagian/semi tertutup.
System resirkulasi ini lebih tepat dilakukan apabila :
  1. Perairan sekitar budidaya tercemar
  2. Sumber air terbatas
  3. Kualitas air tidak stabil
  4. Menjaga kondisi perairan umum.
Komponen yang diperlukan dalam system resirkulasi antara lain :
1. Kolam pengolahan
  • Memperpanjang aliran air
  • Mengalirkan air permukaan
  • Mengurangi gas-gas beracun dan meningkatkan homogenitas air
2. Kolam perlakuan biologis (filter biologis)
            Membuat suatu kolam yang didalamnya ditebari ikan atau mollusca atau rumput laut. Hal tersebut berguna untuk menyaring kotoran, mendaur ulang nutrient yang selanjutnya merangsang pertumbuhan fitoplankton.
Ikan yang digunakan dapat berupa ikan belanak, nila dan ikan bandeng. Sedangkan mollusca yang dapat berupa kerang-kerangan dan remis. Selain menggunakan ikan dan mollusca, dapat juga menggunakan makroalga atau tumbuhan air seperti ulva pertusa, yang disinyalir dapat menghilangkan senyawa amoniak dan nitrit yang bersifat toksik dan meningkatkan kandungan oksigen terlarut.
Minimalnya pengeluaran dan pemasukan air dari luar akan menekan resiko akibat kontaminasi penyakit dari luar akan berkurang, sehingga pengendalian penyakit lebih optimal.
3. Tandon
Tandon berguna untuk menyimpan air yang sudah difilter melalui beberapa proses di atas.  Menjaga dan mempertahankan kualitas air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar